Saat ini dengan tungku pembakaran berkapasitas 20ribu batu bata, dalam 2 bulan bisa melakukan 3x pembakaran dan bisa menghasilkan +/- 200ribu batu bata sesuai permintaan.
Dalam proses produksinya, untuk produksi 70ribu batu bata dibutuhkan tanah liat sebanyak 20 bak truk(dam). Sedangkan untuk pembakarannya dibutuhkan kayu bakar sebanyak 1 bak truk dengan harga Rp 2,5juta/truk, Rp800ribu untuk kayu dan brambut(kulit padi) 480karung dengan harga 10.000/karung
Dalam operasional usaha batu bata ini, saya mempekerjakan 1 orang manajer dan 2 orang tenaga tetap. Manajer diberi gaji 1.5juta/bulan dan untuk tenaga tetap dibayar berdasar jumlah batu bata yang dicetak yaitu Rp35,-/batu bata/orang dan fasilitas tempat tinggal.
Setiap kali pembakaran dibayarkan Rp1juta untuk sekali pembakaran,berapapun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Pada proses pembuatannya, awalnya tanah yang sudah disiapkan, dimasukkan ke dalam mesin. Tanah diaduk dan dipadatkan kemudian dicetak berbentuk persegi panjang.
Supaya tanah lebih liat dan padat, ditambahkan air, brambut dan abu. Cetakan tanah yang keluar dari mesin berbentuk memanjang tersebut dipotong-potong secara manual. Setelah tanah tercetak, disusun dan dikeringkan di suatu tempat atau di dekat tungku.
Setelah tungku dikosongkan dari pembakaran sebelumnya, cetakan dimasukkan dan dibakar. Proses pembakaran membutuhkan waktu 4hari tanpa berhenti.